Tuesday, November 27, 2018

5 Warung Makan Favorit di Malang dan Bintaro (Kebanyakan Bakso)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh :)

Bagaimana postingan kemarin apakah membuat kalian mengenalku lebih jauh? Atau justru membuat kalian terhibur? XD Tema yang dibahas hari ini adalah tentang 5 restoran favoritku, tapi berhubung aku ini anaknya sederhana dan tidak suka foya-foya (hahahaha dusta sekali) aku lebih banyak nongkrong di warung ketimbang di restoran. Jadilah ini list ini namanya warung makan bukan restoran.

Oiya karena aku asalnya dari Malang tapi domisili Bintaro, jadi rekomendasi dariku ini ada di sekitaran situ, ya. Terus beberapa fotonya ini ngambil di Google karena aku kalo lagi makan maunya langsung disikat aja nggak pake foto-foto hehe. Cekidot!

Bakso Sumsum Cak Hadi Singosari

THE HOLY GRAIL OF MEATBALL. Best of the best. 10 out of 10.

Kalo kalian ada kesempatan main ke Malang, wajib banget makan bakso ini. Bakso ini emang nggak seterkenal Bakso Cak Man, Bakso Cak Kar, dan Bakso Boedjangan tapi ini adalah bakso paling legendaris. Bukanya jam 5 sore tapi maghrib udah sold out. Iya bener. Jadi kalau mau dateng sekitar jam setengah 5an gitu buat booking tempat duduk, terus pas Cak Hadi-nya udah siap melayani, langsung deh ngantri di depan gerobak beliau.

Yang paling enak itu bakso sumsumnya, tapi bakso yang lain pun nggak kalah sedapnya. We call it as the power of Cak Hadi. Kalau beli semangkok, dapet satu bakso sumsum. Cuma satu, nggak lebih. Jadi kalau kalian mau dapet dua bakso sumsum, kalian harus beli dua mangkok. Dan nggak sedikit yang melakukan hal itu wkwkwk. Terus bakso sumsum ini enaknya dimakan terakhir karena rasanya meledak habis itu langsung meleleh di mulut. Sumsumnya erupsi di mulut. Makannya harus langsung satu bakso, ya, jangan digigit-gigit, nanti nggak kerasa sensasinya.

Bakso sumsum ini enaknya dimakan terakhir karena rasanya meledak habis itu langsung meleleh di mulut.

Oiya buat yang suka makan bakso pake sayur (kayak aku), sayur di sini gratis jadi bisa ambil sepuasnya. Dan harga bakso di sini murah semangkok nggak sampe Rp20.000,00. Letaknya di dekat Candi Singosari.

Martabak Cak Ri

Belum ada yang mengalahkan gurih dan lezatnya martabak yang satu ini. Ini bukan warung makan, sih. Cuma tukang martabak yang jualan di gerobak. Tapi tempatnya tetap di Jalan Raya Karanglo, Malang. Temen-temenku yang main ke rumahku, pasti kuusahakan banget mereka buat mencicipi martabak ini. Karena emang buatku numero uno.

Yang jualan ini temennya ayahku hehehe tapi fun fact: beliau hafal Al-Qur'an 30 Juz! Ya siapa tau gitu kan kecipratan barokahnya. Martabaknya itu berkali-kali lebih berharga kalau dibuat langsung oleh Cak Ri-nya sendiri. Ini menu andalan keluarga kami kalau ada tamu yang mampir ke rumah. Dan meskipun aku sudah coba banyak martabak, tetep buatku yang ini paling enak. Berkat Cak Ri juga aku menjadi pecinta martabak.

Tiap liburan pasti menyempatkan diri untuk makan martabak ini setidaknya sekali. Martabaknya lebih nendang daripada terang bulannya. Tapi terang bulannya juga enak. Aku kalau dikasih seporsi martabak dipotong 12 sangguplah ngabisin sendiri wkwkwkw. Kalau di rumah selalu jadi rebutan, apalagi yang bagian tengah karena isinya paling banyak. Terus meskipun tiap orang dijatah ngambil 3 potong, aku selalu nawar, "boleh satu lagi nggak?" WKWKWK.

Bakso Bakar Banjararum

Bakso lagi hehehe maklumin aja penulis emang kalo ditanyain mafa (makanan favorit) jawaban pertamanya itu pasti martabak, kedua bakso. Sejak lahir jiwaku mungkin sudah terkoneksi dengan bakso. Selain itu aku suka makanan yang pedas atau makanan yang mengandung keju. Gampanglah kalo nyari makanan kesukaanku, kalau nggak martabak, bakso, yang pedes, atau yang rasa keju.

Aku makan bakso legendaris ini baru sekali, karena tempatnya agak pelosok. Dan setiap ada kesempatan lewat sana, pasti baksonya udah habis :"). Bakso ini buka jam 3 sore dan sold out sekitar jam 5 sore. Beda sama bakso lainnya, bakso ini lebih banyak daging ayamnya. Tapi penjualnya emang jujur, ngakuin kalau baksonya itu dominan daging ayam, nggak kayak penjual bakso lain yang ngaku-ngaku banyak daging sapinya.

Nggak tau kapan ya bisa makan bakso ini lagi huhu karena emang enak, bumbunya itu nggak nendang banget jadi pas.


Bakso Solo Kidul Pasar


Bakso legendaris sejak 1965. Kalau orang Malang pasti kenal bangetlah sama bakso yang satu ini. Tiap dari kota Malang terus balik ke arah Singosari atau Lawang, tempat ini kelihatan banget karena warnanya oranye ngejreng dan balihonya tegas: BAKSO SOLO.

Jauh-jauh ke Malang, kok makannya bakso Solo?

Pernah temen penulis nyeletuk gitu, dan kebetulan dia orang Solo. Jadi kalau di Malang itu bakso Solo identik dengan bakso-bakso berukuran jumbo. Jauh sebelum ada bakso Astaghfirullah dan bakso-bakso gede lainnya, kami sudah mengenal bakso Solo. Kalau liat ada "bakso Solo" auto mikir, "ohh yang dijual baksonya gede-gede." Sebagai perantau, penulis juga baru tau bedanya bakso Malang dengan bakso lain setelah keluar Malang. Bakso Malang itu istilah yang digunakan untuk bakso yang banyak makanan pendampingnya, sebut saja tahu putih, tahu goreng, goreng, soimay, mie, bihun, dan lontong.

Baksonya tuh penuh nggak kebanyakan kanji dan rasanya maknyus. Tapi penulis udah lama nggak ke sini juga karena lebih deket ke Cak Hadi sama Cak Kar hehehe.

Burger Blenger


Nah kalo makanan satu ini bisa dinikmati di banyak tempat di sekitar Jabodetabek. Penulis sih jarang nongkrong di warungnya langsung, karena kalo makan ini pasti belepotan. Mending makan di kos jadi belepotan sana sini pun nggak malu-maluin. Kenapa gitu?

Sesuai namanya, burger ini emang beneran bikin blenger. Tapi enak, tapi lama-lama kekenyangan sampai akhirnya blenger. Dagingnya tuh lebar, lebih lebar dari burgernya. Rasa dagingnya kayak bakso bakar(?). Dan mayonaisenya tumpeh-tumpeh sampe ke samping burgernya. Ini satu-satunya burger yang bikin penulis kenyang dan nggak harus makan nasi. Udah ngenyangin, murah meriah pula. Yang cheese burger itu kalau di Gojek harganya Rp23.000,00. Dulu masih sempet ngerasain harganya Rp18.000,00. Tapi tetep worth-lah buat harga segitu karena emang bikin kenyang.

Penulis beli burger ini tiap males masak dan nggak punya nasi, apalagi kalau lagi datang bulan. Datang bulan perutnya sakit terus, yang maaglah, yang nyeri haidlah. Jadi burger ini adalah penyelamatku :"). Oiya penulis udah memfavoritkan burger ini udah sejak zaman MAN sampe sekarang nggak bisa move on.

Bakso Pak Jenggot Rogonoto

Bakso lagi dan di Malang lagi hahaha :"D emang nggak ada yang nyaingin enaknya bakso-bakso di Malang. Dan rata-rata bakso di Malang yang hits itu justru yang rupanya warung-warung dan pelosok gitu (bakso Boedjangan can't relate). Penulis mampir ke sini setiap hari raya karena ditraktir sama Pakde penulis hehe. Udah baksonya enak, ditraktir pula. Nikmat manakah yang kau dustakan?

Baksonya mirip-mirip kayak bakso biasa, tapi yang paling penulis sukai itu pentol kasarnya. Oiya bedain antara bakso sama pentol, ya. Kalau bakso itu keseluruhan menu termasuk tahu, somay, mie, goreng. Kalau pentol lebih merujuk ke bola-bola daging. Pentol kasarnya tuh ...... ah nggak bisa dijelasin. Pokoknya enak. Di sini kita langsung ngambil mangkok sama isinya sendiri, baru nanti ditotal di kasir. Sama sih kayak bakso Cak Kar cuma ini lebih sederhana aja.

Nah kalau 5 ya itu sih. Sebenernya masih banyak lagi. Bakso Cak Kar juga enak dan pentolnya beragam, ada yang isi mercon eh cabe campur daging, bakso granat (isi cabe ijo literally cabe ijo nggak digerus), isi keju, isi jamur, dan masih banyak lagi. Penulis juga suka makan di Gokana Ramen & Teppan kalau lagi kaya dan lagi kepingin mie tapi nggak mau makan mie. Penulis juga suka geprek Widara Kandang (anak kampus penulis pasti tahulah). Ah udahlah kalau diterusin nanti postingan ini nggak selesai-selesai.

Boleh banget share bakso yang enak juga di komentar ehehehehe.

No comments:

Post a Comment

About Me

PeketoWritan

Peketo hanyalah nama julukan yang diberikan teman-teman penulis sejak kecil dan akhirnya ia gunakan sebagai nama pena. Kelahiran Malang dan tidak betah panas. Sangat menyukai lemon dan warna kuning. Suka menggambar, membaca novel dan buku pengetahuan umum, serta menulis cerita. Rutinitasnya membaca Webtoon tiap jam sepuluh malam.




Recent Posts

recentposts

Random Posts

randomposts