Thursday, November 29, 2018

5 Film yang Wajib Ditonton oleh Penggemar Film Horor

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh (˵ ͡⚆ ͜ʖ ͡⚆˵)

POSTINGAN SPESIAL EDISI MALAM JUMAT

Oiya mulai hari ini penulis mau pakai kata "saya" ketimbang "aku" biar lebih sopan aja.

Jadi seharusnya hari ini saya menulis tentang 5 blogger favorit. Tapi berhubung saya orangnya jarang blogwalking (blogwalking sih, tapi cuma ke blog-blog temen aja) saya jadi nggak tahu apa yang harus saya tulis. Jadilah tema itu saya lompati dulu dan menulis tema lainnya: 5 rekomendasi film/buku/musik.

Awalnya saya berniat merekomendasikan buku-buku kesukaan saya tapi setelah melihat opsi "film", saya jadi berubah pikiran haha. Dan berhubung saya adalah pecinta film horor, jadi saya memutuskan untuk memberikan 5 film horor favorit saya yang harus kalian tonton. Saya bisa jamin kalian tidak akan menyesal nonton film-film ini. Cekidot!

Gonjiam: Haunted Asylum


Awalnya, film paling horor yang pernah saya tonton adalah Oculus. Tapi beberapa minggu yang lalu saya menonton film ini karena penasaran, banyak yang bilang film ini juga horor banget. Dan percayalah, buat saya film ini horor BANGET NGET NGET NGET NGET. BENERAN.

Gonjiam: Haunted Asylum adalah film yang disetting seperti film dokumenter, seperti Paranormal Activity. Film ini bercerita tentang sekelompok remaja yang memiliki latar belakang yang berbeda, berkumpul untuk bersama mengumpulkan uang dengan cara merekam live streaming horror experience di rumah sakit Gonjiam yang terkenal angker. Kabarnya, setiap orang yang berkunjung ke sana akan berakhir gila dan bunuh diri. Mereka memutuskan nekat untuk pergi dan dipimpin seorang kapten.

Di sana mereka menyiapkan sebuah tenda dan memasang kamera di setiap lantai di rumah sakit termasuk di depan kamar yang tidak bisa dibuka: kamar 402. Kapten tetap tinggal di dalam tenda untuk memantau dan mengatur live streaming sedangkan anggota lainnya masuk ke rumah sakit untuk merekam kejadian. Mereka tidak tahu ada hal mengerikan yang menanti mereka.

Baca juga "5 Fakta Tentang Radita Peketo, Nomor 5 Bikin Galau Sejuta Umat!"

Tiap nonton film horor saya memang selalu teriak karena kaget dan takut, tapi tidak pernah saya merasakan ketakutan yang sama ketika menonton film ini. Saya akan selalu duduk tegak, tanpa menutup mata atau menggunakan tangan untuk menutup muka, melihat semuanya dengan jelas, dan berteriak spontan. Bahkan jantung saya berdetak normal-normal saja. Namun semua kebiasaan saya itu seolah terbantahkan saat menonton film ini. Di awal film saya biasa saja, namun saat mulai muncul kejadian aneh, saya mulai deg-degan, takut, menjauhkan laptop (iya saya nonton dari Ind*xxi), mengecilkan volume, bahkan menghalangi pandangan dengan tangan saya. SEGITU HORORNYA. Saya juga tidak sanggup meneruskan di 20 menit terakhir, jadi saya beralih ke luar kamar, menghidup udara segar, setelah agak tenang saya lanjut nonton lagi.

Ada satu penampakan horor yang paling tidak saya suka adalah mata besar yang hitam sepenuhnya, Untuk saya itu pemandangan paling menakutkan. Apalagi saya menonton ini di tengah hujan badai yang membuat suasana makin mencekam. Karena konsepnya film dokumenter, saya jadi seperti melihat sendiri apa yang terjadi. Ini adalah film paling horor yang pernah saya tonton.

Saran saya kalau kamu tidak cukup pemberani, JANGAN COBA-COBA MENONTON FILM INI SENDIRI. Saya kapok nonton film ini sendirian dengan kamar ditutup di tengah hujan. Film ini menjadi film yang tidak akan saya rewatch karena saya nggak berani.

Oculus


Oculus adalah film paling horor menurut saya sebelum menonton Gonjiam. Film ini bercerita tentang kakak beradik yang berniat menghancurkan cermin yang berhantu, di mana tak pernah ada orang yang berhasil menghancurkan cermin itu. Sang kakak dendam karena dulu cermin tersebut telah merusak keluarganya dan merenggut nyawa kedua orang tuanya serta membuat adiknya harus masuk rumah sakit jiwa.

Mereka membawa cermin tersebut ke rumah lamanya. Sang kakak telah mempersiapkan segalanya, kamera dan alat penghancur untuk mengawasi cermin tersebut jika mulai 'berulah'. Selama itu pula mereka terus flashback masa lalu mereka saat masih anak-anak, saat kedua orang tuanya masih hidup, saat pertama kali mereka pindah ke rumah tersebut.

Tidak ada yang lebih seram dari hantu cermin. Cermin adalah ilusi, membuat kita tak bisa membedakan mana yang kenyataan dan mana yang bukan.

Tidak ada yang lebih seram dari hantu cermin. Cermin adalah ilusi, membuat kita tak bisa membedakan mana yang kenyataan dan mana yang bukan. Itulah yang saya rasakan selama menonton film ini. Apalagi Oculus alurnya maju mundur, dari masa sekarang ke masa lalu bercampur aduk, membuat ilusinya semakin tidak kentara. Saya frustasi dan takut di saat yang bersamaan, karena tidak bisa memprediksi apa yang terjadi selanjutnya. Bagi saya itu hal yang paling menakutkan dari film ini.

Oculus adalah film horor/thriller jadi bersiaplah dengan adegan berdarah-darah. Film ini tidak menunjukkan siapa hantunya, dan bagi saya itu salah satu poin plusnya. Still terrified even when don't saw the ghost face.
 

Sebelum Iblis Menjemput


Orang-orang selalu mengklaim bahwa Pengabdi Setan atau Danur adalah film horor terbaik Indonesia hanya karena dua film tersebut laris manis. Saya percaya mereka yang mengatakan hal tersebut belum nonton film ini, karena bagi saya, film ini adalah film Indonesia yang paling horor. Terhoror diantara yang terhoror.

Orang-orang selalu mengklaim bahwa Pengabdi Setan atau Danur adalah film horor terbaik Indonesia hanya karena dua film tersebut laris manis.

Sebelum Iblis Menjemput bercerita tentang keluarga yang mengunjungi villa milik sang ayah yang meninggal secara tidak wajar. Ibu berniat menjual villa tersebut karena sang ayah tidak meninggalkan harta warisan. Namun mereka tidak mengetahui bahwa penyebab kematian sang ayah yang tidak wajar itu ada di rumah tersebut.

Keluarga ini tidak akur, karena sang ibu adalah ibu tiri Chelsea Islan, sehingga mereka tidak berhubungan dengan baik. Saat berada di sana, sang ibu memerintahkan anak laki-lakinya untuk membuka pintu menuju gudang yang terkunci rapat. Terbukanya pintu tersebut adalah awal petaka bagi mereka semua.

Konsepnya memang seperti film horor kebanyakan. Rumah tua yang lama tak dihuni, pesugihan, latar tempat di hutan, hujan badai di malam hari, dan sebagainya. Namun film ini mampu membuat suasana mencekam dari awal hingga akhir. Biasanya di film horor kita masih bisa menikmati selingan jika ada tokoh yang konyol, atau kisah cinta yang terjalin, Sebelum Iblis Menjemput tidak menyuguhkan hal-hal seperti itu. Film ini benar-benar berfokus bagaimana caranya mereka bisa keluar dari rumah itu dengan selamat. Tidak ada basa-basinya sama sekali. Penonton akan tegang dari awal sampai akhir.

Saya menonton film ini dengan partner-in-crime saya di bioskop, dan itu membuat film ini terasa ratusan kali lebih horor. Karena di dalam studio yang menampung 300 penonton, penonton film ini hanya 5 ORANG. Benar-benar kosong melompong hanya ada kami bertiga dan sepasang kekasih. Sound-nya kencang sekali karena tak ada suara lain yang mampu 'meredam' suara itu, setidaknya jika bioskop itu lebih ramai. Teman saya bahkan memutar lagu di handphone-nya dan menggunakan headset untuk mengurangi rasa takutnya. Kami bertiga duduk merapat karena tidak terlihat apa yang ada di sekeliling kami.

Kamu mau senam jantung tanpa harus bergerak? Tonton film ini.

Get Out


Sebenarnya film ini lebih ke genre misteri/thriller dibanding horor. Namun, bagi saya, horor tidak melulu rasa takut pada hantu. Horor adalah sesuatu yang dapat menimbulkan rasa takut bagi diri kita. Dan saya harus memasukkan film ini dalam daftar.

Get Out bercerita tentang seorang pria kulit hitam yang memiliki pacar gadis kulit putih. Sahabatnya yang sama-sama berkulit hitam tak percaya jika gadis itu tulus padanya, masih ada garus nyata antara golongan kulit putih dan golongan kulit hitam. Namun si hitam ini membantahnya dan mengatakan bahwa rasisme itu sudah berkurang, mereka tulus mencintai satu sama lain.

Tiba harinya si hitam pergi ke rumah pacarnya dan bertemu keluarganya. Bahkan mereka mengundangnya untuk ikut dalam acara keluarga mereka, yang banyak mengundang orang kulit putih. Ia ragu namun akhirnya bersedia. Di rumah pacarnya itu terdapat dua orang pembantu kulit hitam. Ia berniat mengakrabkan diri dengan mereka namun mereka selalu menghindar. Dan saat acara keluarga, ia bertemu dengan seorang kulit hitam lagi, namun sikapnya terlihat tidak wajar.

Awalnya saya menonton film ini hanya karena membutuhkan referensi film untuk dimasukkan dalam majalah kampus. Saya mencari dan menemukan film ini memiliki rating yang cukup tinggi. Saya pun menontonnya di kamar, sendirian (seperti biasa), dengan lampu dimatikan. Film ini memang tidak ada hantunya, tapi ketegangan yang dirasakan si tokoh utama seperti merasuk dalam diri saya, membuat saya tegang dan gregetan. Sebagai aktor rookie, akting Daniel Kaluuya benar-benar luar biasa.


Yang menarik dari film ini tidak hanya misteri dan horornya saja, namun masalah sosial yang diangkat, yakni diskriminasi warna kulit yang mungkin masih terjadi di Amerika.

Yang menarik dari film ini tidak hanya misteri dan horornya saja, namun masalah sosial yang diangkat, yakni diskriminasi warna kulit yang mungkin masih terjadi di Amerika. Bagaimana berbedanya sikap mereka hanya karena memiliki warna kulit yang berbeda, bahkan pada tahap yang lebih ekstrim. Selain memberi pengalaman horor, film ini juga memuat banyak pesan penting.

The Conjuring 


Saya mengikuti seluruh serial The Conjuring Universe termasuk Annabelle dan kroco-kroconya. Namun bagi saya yang paling bagus tetap film yang pertama. Saya sering seperti itu. Kalau ditanya dari seluruh serial Final Destination atau Paranormal Activity mana yang paling bagus, saya akan jawab yang pertama.

Karena saya nonton film ini udah lama banget waktu masih di MAN dulu, saya sudah lupa bagaimana ceritanya. Tapi adegan yang paling saya ingat adalah saat possession. Asli itu yang kesurupan make up-nya keren, serem banget! Nggak bisa lupa sampai sekarang. Pada masa itu saya benar-benar serem lihat yang kesurupan itu. Ngeri.

Sebagai penggemar film Conjuring, yang paling akan saya rekomendasikan untuk ditonton tentu saja film ini. Bukannya kalau menonton film sekuelnya hasilnya tidak bagus, tapi tetap, buat saya ini adalah first impression yang bagus yang membuat saya menjadikan nonton film Conjuring di bioskop adalah suatu kewajiban. Nggak pernah absen dan nonton di laptop.

Oke sekian film horor rekomendasi dari saya. Kalau kalian punya referensi film horor yang bagus, boleh komen di bawah, barangkali list ini akan berubah. Saya berusaha memilih poster yang tidak ada hantunya karena saya juga ngeri hahahahaha. Saya nulis ini bahkan ditemani dengan mendengarkan lagu kpop yang cheerful biar nggak serem, karena biasanya saya nulis dalam keheningan. Terima kasih sudah membaca!

No comments:

Post a Comment

About Me

PeketoWritan

Peketo hanyalah nama julukan yang diberikan teman-teman penulis sejak kecil dan akhirnya ia gunakan sebagai nama pena. Kelahiran Malang dan tidak betah panas. Sangat menyukai lemon dan warna kuning. Suka menggambar, membaca novel dan buku pengetahuan umum, serta menulis cerita. Rutinitasnya membaca Webtoon tiap jam sepuluh malam.




Recent Posts

recentposts

Random Posts

randomposts