Sunday, August 5, 2018

Tips Membeli Buku oleh Radita Peketo (part 1)


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Apa kabar semuanya? Pasti sudah lama nggak sambang blog-ku. Iyalah orang dua bulan (atau lebih ya?) jarang update  lagi karena sehabis libur lebaran, sibuk (sok sibuk yehehehe) ngurus dies natalis kampus dan seminggu setelah itu UAS. Nggak usah ditanyalah ya di kepanitiaan dapat job bidang apa¯\_(ツ)_/¯

Sesuai janji kemarin-kemarin, penulis kali ini akan membagi tentang tips membeli buku. Sekaligus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah masuk di Instagram. Mari kita mulai dengan pertanyaan pertama.

Kenapa sih harus beli buku?

Sebenernya nggak harus kok. Pinjem di perpustakaan juga bisa. Masalahnya sekarang, penulis miris liat e-book bajakan bertebaran di mana-mana. Kalau misal ada novel bagus baru keluar, yang pertama ditanyakan oleh teman-teman penulis adalah, "ada file bajakannya nggak?"

Jujur ya, penulis agak-agak sensitif sama sikap yang kayak gini. Kalau memang ingin baca sesuatu, tapi nggak punya modal buat beli buku, ada platform namanya Wattpad. Bacaannya bejibun, gratis pula. Tinggal pilih mau baca genre apa atau bisa minta rekomendasi temen-temen penulis Wattpad yang cocok sama seleramu siapa.

Kasih contoh aja ya biar enak. Misal penulis pengen banget baca Ayat-Ayat Cinta 2 (novel jaman kapan wkwkwk bodo amat) tapi lagi bokek jadi nggak sanggup beli. Akhirnya nanya temen-temen penulis, barangkali ada yang punya. Kalo nggak ada, berarti coba pinjem di perpustakaan. Nggak langsung serta merta cari bajakan.

Sebagai orang yang juga masih belajar nulis, menulis tuh nggak gampang lho. Butuh survei, menguras otak iya, tenaga iya, dan nggak makan waktu yang sedikit. Bisa bertahun-tahun. Belum setelah itu kalo ternyata ditolak, berarti evaluasi lagi. Syukur-syukur kalo diterima penerbit, tapi setelah itu masih harus berhadapan sama editor, revisi ini itu udah berasa nulis skripsi. Udah berhasil bikin satu buku hasil kerja keras yang kayak gitu, eh ada yang nyeletuk, "boleh minta softcopy-nya aja nggak? Aku pengen baca tapi nggak punya uang hehe."

Ya modal dwong!!ಥ_ಥ

Penghasilan penulis itu nggak banyak lho gais. Satu buku seharga Rp80.000,00 misalnya, itu nggak serta merta Rp80.000,00 masuk dompet si penulis. Masih dipotong pajak, terus dibagi lagi sama editor, percetakannya, layouter, bagian desain. Bagus kalau bukunya terjual banyak alias best seller, terus diangkat jadi film. Tapi kalau bukunya hanya nangkring di toko buku selama beberapa bulan terus hilang gitu aja, dan ternyata yang terjual cuma 100 eksemplar? Bayangkan betapa pahitnya.

Penulis suka kalau kalian baca buku, artinya minat baca Indonesia masih ada(?). Tapi mbok ya kita hargai juga perjuangan penulis yang bikin buku tersebut. Kalian nerima manfaat dari tulisan dia, berilah ucapan terima kasih dengan membeli karyanya.

Oke prolog-nya kepanjangan. Langsung ke tips-tipsnya aja. Cussss~

Menyiasati harga buku yang dianggap 'terlalu mahal'

Iya. Walaupun sering beli buku, penulis sadar kok kalo harganya mahal. Padahal lumayan buat bayar listrik bulanan, atau beli kuota 30 hari. Terus gimana caranya biar bisa tetep beli buku?

1. Update info promo dan diskon

Penulis punya prinsip nggak akan beli buku kalau nggak ada promo. Biar tau segala info promo, penulis follow Instagram Gr*media dan kroco-kroconya. Gr*media itu sering promo lho gais, baik di tokonya langsung atau online. Tapi sering juga kalau bayar pake kartu kredit atau debit BNI dapet diskon (thank God my card is debit BNI) (ini berlaku di toko aja ya).

Selain itu, follow juga akun-akun penerbit seperti Republika, Elex Media, GagasMedia, Gramedia Pustaka Utama, dll. Biasanya mereka ngasih diskon online kalau beli pre order.

Dan tentu saja kalau ngomongin promo kita nggak bisa melewatkan yang namanya HARBOLNAS. Catat selalu di kalender kalian, HARBOLNAS (Hari Belanja Online Nasional) diadakan setiap tanggal 12 Desember, setiap tahunnya. Seluruh platform belanja online ngasih diskon besar-besaran, termasuk Gr*media. Nah Gr*media ini yang selalu rame karena diskonnya gede banget sampe-sampe servernya eror karena ramai pengunjung. Tapi nggak usah sedih, selain Gr*media online, masih ada platform belanja lainnya yang juga ngasih diskon, kok. Nah, penulis selalu punya wishlist buku yang mau dibeli sekaligus tabungan buat HARBOLNAS. Jadi tiap tanggal 12-12 tabungannya ludes karena penulis kalap XD

2. Beli di pameran buku

Pameran buku selalu ngasih harga miring. Pameran buku yang udah umum seperti Big Bad Wolf, Islamic Book Fair, dan Indonesia International Book Fair (yang ini jarang sih, nggak setiap tahun ada). Diskonnya lumayan lho, lebih dari 10% (rata-rata 20%-30%). Kalo Big Bad Wolf itu kebanyakan buku impor, buku Indonesia ada sih tapi sulit nemuinnya. Dan diskonnya gede banget (karena buku impor kali ya. Buku impor kan mehong). Terus Islamic Book Fair, walaupun ada titel 'islam'-nya, yang jualan di sana nggak penerbit Islam aja. Gramedia, GagasMedia, dan lainnya ada juga. Komik juga dijual. Buat info lengkapnya biar tau kapan Big Bad Wolf bisa follow IG @bbwbooks_id dan Islamic Book Fair @islamicbookfair.

3. Baca di tokonya ( ͡° ͜Ê– ͡°)

Emang boleh ya?

Beberapa toko buku ngebolehin buat robek bungkusnya terus baca di tempat, nggak ditegur sama pegawainya, tapi ya jangan robek bungkusnya depan pegawainyalah. Cari mati kalo gitu. Atau nggak kalau kalian tidak cukup jantan untuk melakukannya, cari aja buku yang udah dibuka. Biasanya nyelip diantara tumpukan buku yang masih terbalut rapi.

Tapi pilih-pilih juga bukunya. Nggak masalah sih kalau kalian cukup kuat untuk berdiri baca buku 600 halaman, karena biasanya boleh baca, asal nggak duduk. Mbok pikir omahmu. Atau cuma buat ambil bagian tertentunya aja. Kali aja butuh buat skripsi, atau sekedar story IG biar estetik. Penulis pernah ngelakuin hal ini, waktu itu buku Milk and Honey-nya Rupi Kaur sama The Petite World-nya Yu Yussi Lesmana. Niatnya cuma penasaran isinya apa, eh tau-tau setengah jam udah abis aja. Walhasil nggak jadi beli wkwkwk.

Stories for Rainy Days by Naela Ali


 Milk and Honey by Rupi Kaur

The Petite World by Yu Yussi Lesmana

Ini masih panjang (;´༎ຶД༎ຶ`) kayaknya bakal ada tiga bagian (maunya dua aja sih) nantikan edisi berikutnya ya!!

No comments:

Post a Comment

About Me

PeketoWritan

Peketo hanyalah nama julukan yang diberikan teman-teman penulis sejak kecil dan akhirnya ia gunakan sebagai nama pena. Kelahiran Malang dan tidak betah panas. Sangat menyukai lemon dan warna kuning. Suka menggambar, membaca novel dan buku pengetahuan umum, serta menulis cerita. Rutinitasnya membaca Webtoon tiap jam sepuluh malam.




Recent Posts

recentposts

Random Posts

randomposts