Tuesday, May 26, 2015

ASEAN+2 SUMMIT: Delegasi Republik Filipina

Delegasi Republik Filipina

23 Mei 2015. Hari itu menjadi ulangan harian terpanjang sepanjang sejarah yaitu ulangan harian untuk mata pelajaran PKn. Materi ulangan adalah simulasi sidang ASEAN+2 SUMMIT dengan tema "Peaceful Coexsistence in South China Sea" yang mengungkit tentang sengketa Laut China Selatan antara negara-negara anggota ASEAN dengan Republik Rakyat Tiongkok dan Kekaisaran Jepang.

Semua siswa dibagi menjadi 12 kelompok sesuai dengan negara yang terlibat sidang. Dan kebetulan aku menjadi anggota delegasi Republik Filipina. Kelompokku beranggotakan 9 orang. Saat kulihat orang-orangnya, aku berfikir 'kayaknya bakal seru, deh'. 

Tapi, ekspektasi kadang tidak sesuai dengan realita.

Bahasannya ternyata serius sekali. Kami tidak sempat bercanda. Bahkan aku pernah berusaha memancing tawa, tapi ternyata tak ada yang berminat merespon sesuai harapanku. Kumpul delagasi rasanya sangat mengerikan.

Tapi, seiring berjalannya waktu, semuanya berubah. Entah bagaimana semuanya mulai menampakkan sifat aslinya yang selama ini tertutupi oleh keseriusan materi. Kumpul mulai berisik. Bahasan materi mulai dikurangi. Kami mulai membahas hal-hal diluar materi, seperti kostum. Agar terlihat makin terasa "ASEAN+2 SUMMIT"nya, guru kami menyarankan agar kami juga menggunakan kostum yang layak. Para ketua delegasi menggunakan jas. Siswa laki-laki memakai pantofel dan dasi, siswa perempuan mengenakan kerudung segi empat dan bukan sandal pastinya (di angkatanku, sangat sedikit yang mau menggunakan wedges). Suasana sidang dibuat seformal mungkin. Pokoknya, berasa ASEAN+2 SUMMIT banget.

ASEAN+2 SUMMIT memang sudah berakhir. Tapi untuk delegasi Filipina sendiri masih banyak hal-hal yang belum berakhir. Menurutku yang paling greget adalah perjuangan kami mendapatkan selendang untuk kostum melalui jual beli online, yang akhirnya tidak kami gunakan saat sidang. Itu ... nyesek.

Sekarang, mari kudeskripsikan anggota delegasi Republik Filipina satu-satu dengan satu kalimat.

He, ketua delegasi, yang selalu mengagungkan usulan Ha dan paling banyak minum karena batuk hebat.
Ha, yang usulannya selalu dianggap hebat oleh He padahal itu bukan usulan Ha tapi usulan An dan Iz.
An, bersama Ha sebagai pelopor penemu 'suara yang berbeda ketika kita mengucapkan sesuatu di tengah plaza' dan membuktikannya dengan mengucapkan 'KANEP, KANEP' berulang-ulang.
Iz, sebagai anggota yang punya tugas khusus mengucapkan 'semangat' dengan tampang yang tidak semangat-semangat amat.
Au, yang jadi seksi multimedia di manapun dia berada, padahal kondisi laptopnya tidak mendukungnya sepenuhnya.
Ind, seksi dekorasi yang berhasil menyempurnakan matahari bendera Filipina sekaligus salah satu pejuang inkus untuk membeli kostum.
U, pejuang inkus yang menyumbang dana besar juga pejuang selendang. 
Int, yang merelakan diri sebagai seksi datang duluan saat sidang puncak.
Dan aku sebagai ...? 


Terserah merekalah. Hahaha~

No comments:

Post a Comment

About Me

PeketoWritan

Peketo hanyalah nama julukan yang diberikan teman-teman penulis sejak kecil dan akhirnya ia gunakan sebagai nama pena. Kelahiran Malang dan tidak betah panas. Sangat menyukai lemon dan warna kuning. Suka menggambar, membaca novel dan buku pengetahuan umum, serta menulis cerita. Rutinitasnya membaca Webtoon tiap jam sepuluh malam.




Recent Posts

recentposts

Random Posts

randomposts