Friday, May 18, 2018

Me Over The KPOP Virus

Assalamualaikum waramatullahi wabarakatuh.

Annyeonghaseyo!

Sudah sepatutnya penulis mengawali tulisan tentang KPOP kali ini dengan salam pembuka khas Korea. Penulis tertarik untuk membahas KPOP melihat postingan yang viral di LINE. Yup, cerita tentang jin yang hinggap di poster-poster KPOP. Kebetulan penulis juga KPOPers (penulis akui sajalah). Sebelumnya penulis peringatkan bahwa postingan kali ini akan banyak menggunakan istilah-istilah yang umum dalam dunia fangirl. Jadi kalau nggak tau, silakan browsing, yaw.

How I get into KPOP


Udah berapa lama penulis jadi KPOPers?

Kira-kira sudah sekitar enam tahun. MV KPOP pertama yang penulis tonton adalah Super Junior - 'A-CHA' dan gara-gara liat MV itu penulis menobatkan Kyuhyun si evil maknae sebagai bias pertama penulis. Waktu itu kira-kira penulis kelas VIII MTs. Lanjut setelah itu Super Junior terkenal dengan salah satu single hitsnya yaitu Mr. Simple. Namanya virus cepat menular, rupanya teman-teman sekelas penulis jatuh dalam jurang KPOP juga. Ada yang suka SHINee, CNBLUE, dan lain-lain. Nggak hanya teman kelas, teman sekamar penulis di pondok kecanduan KPOP juga. Sampai salah seorang kakak kelas waktu itu membeli sebuah buku yang isinya profil idol-idol Korea lengkap. Walhasil setelah melihat buku itu, bias penulis di tiap grup jadi bertambah. Tak lama setelah itu EXO debut juga dengan single yang mengerikan yaitu MAMA.

My bias and my favorite group


Ini list bias dan grup favorit dari penulis mulai jadi KPOPers sampai sekarang.

- Kyuhyun "Super Junior
- Seunghyun "FT ISLAND"
- Key " SHINee"
- Jonghyun "CNBLUE"
- Thunder "MBLAQ"
- Dara "2NE1" (I can't get over this two brother and sister X) )
- Jessica ex-"Girls Generation" :"""""")))))))
- Krystal "f(x)" (yasss Jung sister is definitely my favorite siblings!!)
- Baekhyun "EXO"
- Luhan ex-"EXO" (yang dicantumin cuma dua padahal aslinya dusta banget nggak sih nggak ngebias hampir seluruh anggota EXO TT) (btw Park Jihoon mirip banget sama Luhan) (Ren juga) (Thomas Brodie Sangster juga) *sobbing*
- V "BTS" (anak gadis dan emaknya paket komplit murah meriah)
- G-Dragon "BIGBANG"
- Dongho ex-"UKISS" (yang sekarang sudah punya anak namanya Asher :") uri maknae)
- IU
- Irene "Red Velvet"
- Lisa "BLACKPINK"
- Eunha "GFRIEND"
- Wonwoo "Seventeen"
- Jinyoung "GOT7"
- Dahyun "TWICE" (walaupun diriq seorang thrice satu-satunya lagu twice yang kusuka adalah Signal)
- JR "NU'EST" (yha bukan NU'EST W karena NU'EST tak lengkap tanpa Hwang Gallyang)
- Lai Guanlin "Wanna One" (malu mengakui apalagi Linlin terpaut selisih 4 tahun :) )
Banyak banget ya ternyata. Maklum, 6 tahun jadi KPOPers :")

Dan grup-grup yang gue suka adalah:
- FT ISLAND
- EXO
- Super Junior
- GFRIEND
- Wanna One
- MBLAQ

Kenapa bilangnya suka? Bukannya harusnya nge-stan?

Fangirling mode ON


Kalau fangirlingan biasanya ngapain?

Nontonin MV, dengerin musiknya, dan nonton variety show. Ini salah satu yang bikin penulis betah dengan Super Junior karena mereka adalah King of Variety Show. Penulis rajin banget nonton variety show Super Junior dari MTs dulu sampai sekarang. Variety show juga yang bikin penulis suka sama Seunghyun "FT ISLAND", Dongho "UKISS" dan Key "SHINee" (waktu itu mereka ngisi "Idol Maknae Rebellion"). Selain Super Junior, penulis juga mengakui MBLAQ sebagai Variety King karena acara mereka seru banget, sebut saja MBLAQ Hello Baby dan MBLAQ Sesame Player. Kalau sekarang variety show yang penulis ikuti ada Busted (karena ada Sehun, Sejeong dan Yoo Jae Suk), It's Dangerous Outside The Blanket (tapi penulis cuma mau nonton kalau ada Daniel dan Xiumin), dan Wanna One Go. Harusnya Master Key juga tapi udah nggak ada :"). Sisanya paling penulis nonton variety show  kalau grup atau bias penulis jadi bintang tamu seperti Knowing Brothers, Weekly Idol (sejak ganti MC penulis nonton cuplikannya saja), Idol Room, I Can See Your Voice, Running Man, dll.

Kalau soal musik, biasanya penulis nggak dengerin full sealbum, cuma track yang penulis suka aja (dan cenderung ballad) (pengecualian FT ISLAND nggak tau kenapa semua lagunya pas sama selera penulis). Nggak saklek, sih. Penulis dengerin lagu dari artis lain juga yang menurut penulis bagus kayak BTOB atau lebih lengkapnya silakan cek di page Song. Tapi menurut penulis lagu yang bagus-bagus itu biasanya punya IU dan FT ISLAND apalagi yang single Jepang wuih mantep bener tuh.

Kok, suka musik Korea, padahal nggak ngerti bahasa Korea?


You can just enjoy music without understanding it, music is a universal language.
- CL
Penulis pun kalau suka sama lagu-lagu Barat, nggak langsung ngerti liriknya dalam sekali dengar. Berkali-kali. Dalam menikmati musik-musik luar negeri, penulis pasti butuh nyari liriknya. Tapi ada kondisi spesial di mana penulis bisa nangis (lebay iya deh tapi beneran nangis) saat penulis dengerin lagu tapi nggak ngerti artinya.

IU - Dear Name. IU nyanyiin lagu ini di acara Melon Music Awards dan gelaseh KEREN PARAH LITERALLY BEST STAGE OF THE NIGHT. Air mata tiba-tiba mengalir saat liat muncul paduan suara, dan harmonisasinya indah banget. Makin parah pas liat mata IU juga berkaca-kaca. Still my best stage performance.

IOI - Downpour. Penulis emang nggak ngikutin Produce 101 Season 1, nggak ngikutin IOI, jadi telat banget baru tau IOI pas udah dsband. Ini adalah last stage mereka sebelum disband dan hampir semua membernya nangis pas bawain lagu ini (bahkan Chaeyeon nggak keluar suaranya, cuma nafasnya aja). Dan penulis mewek juga huhuhu mana lagunya sedih banget lagi.

Produce 101 Season 2 - Downpour. Parah emang si Woozi. Bikin lagu yang udah bikin ribuan mungkin jutaan KPOPers menitikkan air mata. Liat ekspresi Hyunbin yang sedih banget, mata udah mulai berkaca-kaca. Liat Ha Seungwoon matanya berkaca-kaca, ambyar sudah.

Nggak MV aja, biasanya penulis juga nonton live stage-nya. Dan kalau penulis udah suka, bakalan penulis puter ulang, berhari-hari sampai bosen.

Ada satu lagi, deng kegiatan fangirling penulis yaitu menistakan bias dengan meme yang banyak bertebaran di instagram. Ini paling seru setelah variety show.

Penulis bilang suka suatu grup, tapi penulis nggak nge-stan dia. Kenapa? Karena ya emang penulis suka aja. Suka kalau mereka nyanyi, nge-dance,visualnya, atau ngisi variety show gitu. Penulis nggak yang suka sampai pengen beli posternya, aksesorisnya, dsb. Bukannya penulis nggak pernah. Penulis pernah beli majalah Gaul cuma buat dapet poster-poster KPOP yang jadi foto utama postingan ini. Tapi setelah itu sejak penjual majalahnya nggak ada, penulis nggak pernah beli lagi. Penulis nggak ikut dukung grup itu biar juara 1 dengan cara vote atau semacamnya. Penulis sekali ikut vote MAMA tapi penulis realistis dalam ngisi vote itu, nggak serta merta mengedepankan grup favorit penulis. Contoh waktu itu kategori "Best Music Video" ada BTS Spring Day sama EXO Power. Ya, penulis walaupun lebih suka EXO daripada BTS, penulis mengakui bahwa MV Spring Day lebih bagus dari Power jadi penulis vote BTS. Dan penulis cuma vote sekitar 5 hari setelah itu nggak lagi.

How I see KPOP after 6 years


Nah, dari sini kita akan memulai bahasan serius (tadi cuma prolognya aja). Awalnya penulis pikir dunia KPOP ya sebatas itu aja. Streaming, voting, beli merchandise, dll. Tapi ternyata banyak hal yang menurut penulis nggak bagus dan membuat penulis pelan-pelan mulai meninggalkan dunia per-KPOP-an.

LGBT

 LGBT di KPOP nggak melulu hal blak-blakan seperti MV Holland, lho. Justru biasanya terselubung. Sebenarnya daripada ditunjukkan blak-blakan oleh para artis, hal-hal kayak gini justru diciptain oleh para fans dengan imajinasinya yang sangat menggila. Penulis masih suka dengan hal-hal bromance, tapi penulis anggapnya ya itu hanya persahabatan antar lelaki, nggak lebih. Siapa yang nggak suka liat orang rukun? Tapi nggak semua fans berpikir kayak penulis. Mereka lebih sering menggunakan istilah-istilah hiperbolis seperti "JUST GET MARRIED ALREADY" "Nanti aja pas di dorm" dll.

Waktu itu penulis nemu akun (bukan fansite) di instagram yang nge-share meme EXO dan karena menurut penulis kocak, akhirnya penulis follow. Dan pas liat bionya ada tulisan "Yaoi" "BoyXBoy" "rate 18". Silakan cari artinya di gugel. Jadi diantara postingan-postingan yang lucu itu ada yang "lebih dianggap lucu" bagi mereka. Dan itu ... mengerikan. Serius. Follower akun itu nggak cuma perempuan tapi laki-laki juga. Dan mereka senang kalau biasnya bisa menikah sama pasangan bromance-nya. Kan penulis jadi ngeri. Waktu ada berita Baekhyun dating sama Taeyeon, penulis nggak kesel malah justru seneng. Artinya Chanbaek itu bisa dipatahkan, dan Baekhyun masih seperti laki-laki pada umunya yang jatuh cinta pada Taeyeon.

Dan tentunya, akun shipper yang seperti ini nggak hanya satu. Banyak. Dan di postingannya diselipin juga rekomen komik-komik bergenre serupa. Seolah kampanye LGBT itu nggak ada habisnya.

Nggak hanya sampai situ. Salah satu temen penulis yang KPOPers juga bilang "Di Wattpad mah banyak. Dan biasanya nggak dikasih rate jadi siapapun bisa baca". Penulis langsung mundur teratur.

Make Up

Sudah bukan rahasia lagi kalau orang Korea yang pakai make up alias melakukan perawatan wajah itu nggak cuma perempuan, tapi juga laki-laki. Konon, laki-laki bahkan punya perawatan yang lebih ekstra dibanding perempuan, lebih jago juga dalam mengaplikasikan make up. Penulis masih menganggap wajar kalau mau ke panggung pake make up, tapi penulis geli kalau liat make up-nya berlebihan. Kayak misal Wanna One Go in Jeju. Itu satu-satunya series Wanna One Go yang nggak penulis tonton karena geli liat make up-nya. Bedaknya terlalu tebal, lipstiknya merah banget. Sebaliknya, penulis paling suka Wanna One Go Zero Base karena kebanyakan nampilin muka mereka yang bare face.

Penulis suka heran sih soalnya masalah make up apalagi buat laki-laki dulu nggak separah sekarang. Penulis masih suka make up Super Junior yang terbilang normal dibanding rookie-rookie sekarang yang bibirnya bisa merah banget. Eugh. Cobalah tengok MV Super Junior yang make up-nya lebih natural (banget). Tapi tetep paling mending FT ISLAND karena mereka band jadi penampilan bukan hal yang terlalu ditonjolkan, padahal visual mereka udah bagus banget walaupun tanpa make up.

Make up ini juga kadang bikin penulis minder. Penulis sering mikir, "wagelaseh, mukanya bersih banget, lebih bersih dibandingkan eug." Harga diri sebagai wanita perlahan-lahan turun. Maklum, namanya juga wanita.

Konser? Fanmeet? Album? Poster? Lightstick?

Atas hal-hal di atas, penulis sama sekali nggak tertarik. Dulu penulis sempat tertarik, pengen sekali-kali datang ke konser bias, tapi maunya duduk di VVIP supaya nggak kegencet-gencet meskipun jadinya nggak bisa deket-deket bias (satu-satunya konser artis Korea yang pernah penulis tonton adalah Sungha Jung dan penulis sudah cukup trauma). Artinya penulis harus merogoh kocek yang amat besar. Tapi dipikir-pikir rugi juga karena bias tetep kelihatan kerdil seperti kurcaci. Lalu penulis berpikir untuk ikut fanmeet saja. Lumayan kan bisa hadap-hadapan langsung sama bias. Tapi setelah liat fancam-fancam saat fanmeet, biasanya mereka ngobrol sambil pegangan tangan, atau tos, atau dielus kepalanya. Setidaknya ada kontak fisik antara si artis dengan fansnya. Berarti penulis nggak bisa, dong? Penulis jaga jarak sama laki-laki (teman penulis tiap ngajak tos pasti penulis kasih tos tipuan yang artinya nggak jadi tos) dan penulis sadar mereka bukan muhrim dan bukan muslim pula. Jadi kontak fisik nggak bisa. Terus penulis nggak bisa bahasa Korea jadi nggak bisa ngobrol. Terus yang paling rugi menurut penulis adalah: yaudah, kita ketemu dia pas fanmeet doang. Nggak merubah apapun. Nggak membuat lantas dia kenal kita atau kita jadi lebih dekat sama dia. Kita bakal tetep jauh. Kita bukan apa-apa buat dia kecuali fans yang dia sayang karena berkat kita dia jadi tenar. Nggak lebih dan jangan berharap lebih. Di webtoon, Nana bisa jadi jadian sama biasnya, Jun. Tapi itu fiksi. Dan kemungkinan terjadinya 1 dibanding jumlah fangirl di dunia ini belum termasuk yang nggak tergabung dalm fancafe.

 Bias
 - A person you love but will never be yours.

Poster. Seperti yang sudah penulis bilang, penulis ngumpulin poster saat SMP doang. Dan setelah dipakai foto itu, posternya disobek dan dibuang. Btw, foto di atas itu bukan foto di kamar, ya. Tapi foto di kelas buat album kelulusan. KPOPers biasanya bilang ingin ke Korsel biar bisa ketemu bias. Kalau penulis pingin keliling dunia, nggak cuma Korsel aja, dan tujuannya bukan buat ketemu bias karena ya itu: nggak bisa ngapa-ngapain juga kalau ketemu. Penulis nggak ada kepingin beli album. Selama bisa mendapatkan lagu mereka secara cuma-cuma, kenapa penulis harus beli album yang mahal itu? I'm not a fan, really. I'm just a KPOP trash.

Penulis setuju sama kejadian yang menimpa KPOPers yang ceritanya viral di LINE itu. Yang tentang poster. Kita bisa aja ditipu tampang bias, tapi malaikat enggak.

Wasting my precious time

Yup, yang ini udah jelas banget. Jadi awalnya penulis kecanduan IG, akhirnya penulis uninstall IG dan hiburan penulis beralih ke Youtube. Ndilalah, penulis malah jadi keranjingan Youtube. Liat aja akun Youtube penulis, hampir semua like video-nya isinya KPOP semua. Penulis jadi males makan, nggak gerak dari kasur, nggak baca buku, rencana yang dibuat hari itu jadi wacana semua. Salah penulis sih nggak bisa bagi waktu. Akhirnya demi masa depan yang lebih baik, demi mencapai cita-cita yang gemilang, dan demi khusyuknya ibadah di bulan Ramadhan, penulis uninstall Youtube. Alhamdulillah sekarang nggak banyak waktu dan kuota terbuang untuk Youtube-an. Kadang penulis buka Youtube, tapi nggak setiap hari, dan nggak lebih dari 20 menit.

Benefits?

Terhibur. Udah sesederhana itu manfaat KPOP untuk penulis. Penulis suka liat muka-muka ganteng dan cantik, mood penulis naik kalau ngedengerin lagu KPOP, tiba-tiba penulis jadi ceria setelah liat variety show, udah. Kadang ada beberapa konten dari variety show yang nyantol di kepala penulis dan jadi bermanfaat juga buat penulis. Misal, di It's Dangerous Outside The Blanket, penulis jadi tau Xiumin adalah seorang clean freak dan pasca nonton itu, penulis seolah nggak mau kalah dari Xiumin. Penulis jadi lebih sering ngerapihin kamar, dsb.

Bagi penulis, KPOP itu bukan sumber motivasi. Kalau di Korea, ada anak yang sebelumnya malas belajar jadi berubah 180 derajat setelah dapat tanda tangan Kang Daniel. Penulis nggak seperti itu. KPOP adalah sumber hiburan karena judulnya memang entertainment dan fungsinya untuk menghibur.

KPOP is my spirit animal. KPOP change my boring world.

Are you sure you can stop?

Why not? Penulis dulu adalah pecandu drama korea juga. Tapi udah nggak nonton lagi sejak Januari 2017 (drama terakhir penulis adalah Goblin). Karena waktu itu bagi penulis, drama korea punya alur dan tipe cerita yang hampir sama, selain itu masalah efisiensi waktu juga menjadi pertimbangan penulis. Jadi penulis hapus semua drama yang penulis punya, dan kalau kepo, penulis hanya nonton cuplikan di Youtube saja. Dari situ penulis sudah simpulkan jalan ceritanya. Karena penulis pengalaman bisa stop nonton drama, penulis juga cukup optimis buat berhenti fangiriling  lagi.

Daripada stop, mungkin penulis perlahan-lahan mengurangi, sih. Contohnya dengan uninstall Youtube, waktu penulis jadi nggak terbuang banyak buat nonton video KPOP. Penulis juga mulai membangkitkan hobi lama penulis yaitu baca buku. Jadi tiap penulis punya keinginan nyari-nyari informasi tentang KPOP, penulis akan ambil buku lalu membacanya. MV dan video variety show di laptop juga dihapus. Kalau ninggalin variety show masih sulit. Tapi penulis akan berusaha. Apalagi sekarang bulan Ramadhan, bulan yang paling tepat untuk berburu pahala sebanyak-banyaknya. Yang biasanya melakukan aktivitas diiringi lagu-lagu KPOP, coba diganti dengan dengerin murotal. Yang biasanya scroll hape nggak jelas, coba scroll Al-Qur'annya biar jelas.

Penulis lagi berusaha mengurangi nonton variety show dan dengerin lagu Korea kecuali emang lagi bener-bener senggang. Susah memang. Apakah ini akan bertahan di bulan Ramadhan saja atau tidak, hanya penulis yang bisa memutuskan. Yang jelas penulis usaha dulu, sambil terus berdoa semoga dikuatkan dan bisa istiqomah. Buat kamu yang merasa pengen berhenti atau mengurangi juga, dan kamu butuh dukungan, bilang aja. Yuk kita sama-sama berjuang bareng-bareng.

Penulis nggak mencap KPOP itu buruk, kok. Ada hal yang lebih bermanfaat bagi penulis dibanding fangirling. Kalau ternyata KPOP itu sumber motivasimu dan membawa manfaat banyak buatmu, berarti memang seperti itu buatmu. Everyone might have different thought. Jangan sampai gara-gara KPOP kalian jadi war, entah dengan orang tua atau dengan teman. Ambil manfaatnya saja. Karena ingat!

Sebaik-baiknya manusia adalah yang mampu memberi manfaat bagi orang lain.

No comments:

Post a Comment

About Me

PeketoWritan

Peketo hanyalah nama julukan yang diberikan teman-teman penulis sejak kecil dan akhirnya ia gunakan sebagai nama pena. Kelahiran Malang dan tidak betah panas. Sangat menyukai lemon dan warna kuning. Suka menggambar, membaca novel dan buku pengetahuan umum, serta menulis cerita. Rutinitasnya membaca Webtoon tiap jam sepuluh malam.




Recent Posts

recentposts

Random Posts

randomposts