Wednesday, April 11, 2018

Duhai Temanku yang Sibuk

Postingan kali ini penulis tujukan khusus untuk teman penulis yang sibuk, atau mungkin kamu yang sibuk juga. Sebenarnya tugas penulis minggu ini amat menumpuk (apalagi tgl 23 April sudah mulai UTS) tapi melihat teman-teman penulis yang sering hilang akhir-akhir ini, tangan penulis gatal sekali ingin menulis atau mungkin lebih tepatnya menganalisis soal ini.

Sibuk itu apa sih?

Menurut KBBI daring edisi V, sibuk artinya banyak yang dikerjakan, giat dan rajin (mengerjakan sesuatu), atau penuh dengan kegiatan. Orang yang sibuk artinya orang yang punya banyak kerjaan. Tak bisa dipungkiri toh, semakin dewasa atau semakin bertambahnya umur, kesibukan seseorang cenderung bertambah. Iya apa betul?

Saking banyaknya kerjaan, mau tidak mau orang sibuk ini akan menentukan prioritas. Mana yang harus dikerjakan duluan, mana yang bisa dikerjakan belakangan. Hal yang bisa dikerjakan belakangan ini sering kali terlupa sampai terabaikan hingga akhirnya benar-benar tak tersentuh. Saking nikmatnya mengerjakan yang paling prioritas.

Prioritas orang bagaimana? Ya beda-beda. Ada yang mendewakan organisasi lebih dari tugas-tugas kuliah. Ada yang berprinsip pokoknya tugas kelar dulu, baru ngurusin organisasi. Ada juga yang bilang ke pacarnya "You're my priority..." yang artinya bener-bener prioritas dibanding apapun di dunia ini (wagelaseh). Yang cinta keluarga ya menjadikan keluarganya sebagai hal yang utama. Ada yang hidup sebagai sosialita, yang penting viral dan panjat sosyel. Nurutin nafsu dulu baru tobat ehhh nggak boleh gitu ya yorobun!! >-@

Terus, kesibukan mahasiswa atau orang-orang seusia penulis kira-kira apa? Ada yang ambis kuliah, aktif organisasi, ngurusin kepanitiaan, ngelakoni bisnis sendiri, bikin proyek, rajin ikut lomba, demen nongkrong dan ngopi, memberi cinta pada yang terkasih (dikecualikan penulis bikos penulis gak punya yang terkasih iya penulis jomblo memang lukai saja). Beda-beda tiap orang.

Dan kadang penulis suka kepo. Temen-temen penulis tuh sebenernya sibuk apa sih sampai nggak sempet ngerjain tugas. Ngerjain mepet deadline atau bahkan nggak ngerjain sama sekali. Di LINE nggak bales--barang nge-read pun enggak. Tapi di IG muncul bikin story!! Nah yak. Peketo Effect kan jadinya. Latar story-nya warkop atau restoran gitu. Kan penulis jadi bertanya-tanya "nongkrong apa rapat yak?". Penulis ingat kata guru PKN dulu, "Carilah 1000 alasan untuk husnudzon" jadi penulis mengambil kesimpulan 'rapat kali ya'. Di DM, tugas jangan lupa. Nggak dibalas sampai akhirnya besok ketemu di kelas dan dia cengar-cengir, sibuk, dan sikapnya seperti "gue sibuk ya jangan salahin gue dong. Salahin kesibukan gue." Iya, emang nggak bilang langsung. Tapi sikapnya, lagaknya, gerak-geriknya menunjukkan demikian.

Baca juga: Peketo Effect

Yang kayak gini nggak berlangsung satu kali, di satu matkul di satu tugas. Hampir berkali-kali. Ngilang, nggak ngasih kabar, tugas jadi mepet banget sama deadline tanpa kita tahu emang lu abis ngapain sih.

Jadi penulis kalau punya temen seperti ini penulis emosi, ya. Jujur saja. Penulis yakin figur ABG seperti ini nggak cuma satu--banyak. Figur-figur Sangcheol di Cheese in The Trap yang ngeselinnya minta ditabokin pake teflon.

Duhai temanku yang sibuk.

Jika memang kamu tidak sempat mengerjakan tugas saking sibuknya, bilang, lapor. Apa susahnya sih mengabari? Cuma beri chat simpel aja.
"Sori gais. Boleh tolong gantiin gue nggak? Gue ada rapat dan belum selesai sampai sekarang. Maaf banget."
Emang, chat barusan nggak menyelesaikan masalah. Dirimu yang sibuk jadi terpaksa nggak bisa kontribusi dalam tugas alias jadi free rider. Tapi ketahuilah, itu 1000x jauh lebih baik daripada kamu ngilang tak tau rimbanya, dihubungi nggak bisa, chat LINE nggak diread--bahkan siapa tahu langsung dihapus, last seen sama read di Whatsapp dimatiin dan nggak mau buka grup, story IG di-hide. Ngapain sih kucing-kucingan? Ngapain?

Kalau kamu ngajak kucing-kucingan, kami yang mencarimu kalut. Kamu sibuk apa? Ada urusan apa? Akhirnya karena kamu nggak ngasih kabar, kami bikin asumsi sendiri apa yang kamu lakukan yang otomatis ujung-ujungnya jadi ghibahin kamu, dong. Ghibah, kalo bener jadi ghibah, kalo salah jadi fitnah. Apa bedanya? Sama-sama dosa. Kita dosa, kamu juga dosa. Eit maap penulis nggak seharusnya nge-judge soal dosa, ya. Itu kan hak dari Yang Maha Kuasa. Tapi tetep aja itu hal yang salah. Sesusah itukah minta tolong? Segengsi itukah meminta maaf?

Yang kaya gini, ujung-ujungnya bisa merusak tali pertemanan. Dan itu sama sekali nggak enak berhubung penulis pernah melakukannya. --terpaksa

Duhai temanku yang sibuk.

Sibuk itu salah siapa? Resiko siapa? Resiko bagi kamu yang sibuk. Kenapa menyeret mereka yang tidak sibuk jadi korban dari kesibukanmu? Seharusnya kamu bisa mempertanggungjawabkan kesibukanmu dengan baik. Kamu memilih sibuk, dan kamu harus siap dengan segala resikonya. Sibuk membuatmu bisa membagi waktu, tapi jika tidak, sia-sia saja. Tak ada keren-kerennya kamu sibuk. Tak ada.

Penulis hanya ingin berpesan untukmu--dan untuk penulis sendiri, barangkali nanti ada sibuk-sibuknya--jangan sampai keliru menetapkan prioritas. Organisasi penting, iya, tapi kuliah lebih penting. Orang tua menguliahkan anaknya dengan tujuan utama untuk belajar dengan baik dan lulus--bukan supaya anaknya sangat aktif di organisasi atau nongkrong setiap hari. Jangan sampai salah dalam menetapkan prioritas. Organisasi, pacarmu, temanmu, tidak akan menyelamatkan nilaimu. The only one who can save you, is you.

Sebagai penutup, penulis beri quote dari snapgram @adhipatriahutama
Jadi inget dulu pas kuliah, tiap malam minggu kencan mulu alias gobloklah bangsat mending saya belajar Tolitoli kan jadinya


2 comments:

  1. Gue juga kadang suka ngilang hhhh bukan karena sibuk bikos eug emang segabut itu bener2 pengangguran... dan emang bener sih, ngilang tanpa kabar gajelas itu justru bikin hati ga tenang, feels guilty dsb. Makanya w sebisa mungkin selama itu menyangkut hajat hidup banyak orang mau gak mau dikerjain dulu. Stres dan mengurung dirinya ntar dulu wqwq. Daripada makin stres karena bikin orang kelabakan dan mau buka line aja was was takut dicariin...jadi mending kerjain tugas dan kerjaan sebisanya juga gpp seenggaknya biar kalo mau ngilang gak merasa tertekan wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha sama gue juga kok. Gue orang yang sering hapean tapi jarang buka chat. Bener gue setuju, kalo menyangkut hajat orang banyak mau gak mau ya harus didahuluin. Mengurung diri bisa ditunda gitu ya WKWKWKWKWKW

      Delete

About Me

PeketoWritan

Peketo hanyalah nama julukan yang diberikan teman-teman penulis sejak kecil dan akhirnya ia gunakan sebagai nama pena. Kelahiran Malang dan tidak betah panas. Sangat menyukai lemon dan warna kuning. Suka menggambar, membaca novel dan buku pengetahuan umum, serta menulis cerita. Rutinitasnya membaca Webtoon tiap jam sepuluh malam.




Recent Posts

recentposts

Random Posts

randomposts