Saturday, April 22, 2017

Peketo Effect

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dimulai dari salam tersebut, nampaknya kita akan memasuki bahasan yang cukup serius malam ini. Penulis pause  dulu untuk postingan-postingan yang ala-ala. Kali ini insyaAllah tulisannya agak berat dan faedah. Walaupun dari judulnya aja kebanyakan orang udah mikir yang enggak-enggak.

Jadi penulis akan memperkenalkan suatu fenomena yang banyak dialami oleh masyarakat sekarang terutama kawula muda. Penulis nggak tau apakah fenomena ini sudah ada penemunya dan sudah dilakukan penelitian layaknya Bystander Effect, tapi kalo emang udah ada penemunya, judul postingan ini akan segera diganti. Ciyusan.

Setelah Bystander Effect, muncul lagi satu fenomena yaitu Peketo Effect. Peketo Effect adalah fenomena di mana seseorang dianggap menghilang di suatu peradaban, namun pada saat yang bersamaan, rupanya dia muncul di peradaban lain, di mana jalan penghubung antara dua peradaban yang berbeda ini adalah sama. Hanya ada satu jembatan.

Nggak paham? Makluminlah. Namanya juga baru pertama kali bikin pengertian buat fenomena. Penulis emang belum jago bikin pengertian yang resmi-resmi gitu. Seringnya mengarang bebas, apalagi pas ujian.

Et ketauan. Jangan bilang siapa-siapa yak.

Penulis akan memperjelas dengan bahasa yang lebih konkret. Peketo Effect adalah suatu fenomena yang terjadi jika seseorang tidak muncul di suatu medsos, ternyata pada saat yang bersamaan muncul di medsos lain, padahal satu-satunya jalan untuk memasuki dunia medsos yaitu: online. Nah, kalo gini pasti lebih paham, kan.

Contohnya pasti sudah sering terjadi belakangan ini. Sudah banyak curhatan melayang ke penulis, atau penulis sendiri yang mengalaminya, atau penulis sendiri yang melakukannya. Kalimat seperti ini setidaknya pernah kalian dengar meski Cuma sekali.

“Gua ngechat dia penting di L*NE ga dibales-bales, tapi dia update snapgram terus. Maksudnya apa, sih? terus ini kerjaan gua gimana kalo gak kelar? Padahal gua butuh balesan dia secepatnya. Ngeselin nggak, sih?” Salah satu curhat temen penulis.

Atau kalau nggak, penulis yang ngelakuin itu. Penulis update snapgram, eh di-DM sama temen penulis “Woi buka L*NE dan bales chat gua. Penting banget!”

Pertanyaannya, kenapa fenomena tersebut sampai terjadi?

“Sori, medsos gua eror”
Penulis nggak pernah ngalamin ini, sih. Tapi banyak teman penulis yang punya alasan demikian.
Sering mereka mencantumkan “WA saja” atau “L*NE saja, WA eror” atau “urgent 08593673XXX” dengan maksud ngasih tau supaya mereka dihubungi di akun tersebut saja. Teman yang menghubungi di akun yang eror mungkin belum membacanya, perlu upaya untuk menghubungi semua akun yang dia punya. Atau kadang ada juga orang yang udah tau eror, tapi nggak ngasih tau. Alangkah baiknya jika kalian yang mengalami ini, mencantumkan di mana seharusnya kalian bisa dihubungi. Supaya oknum-oknum lain tidak ke sana kemari membawa alamat palsu, eh maksudnya akun eror.

 “Gua sibuk”
Kalo alasannya kaya gini, mau gak mau gak usah maklum, sih, ya. Orang sibuk mana yang hilang di satu tempat, tapi nongol di tempat lain? Yang ada mah nggak nongol sama sekali harusnya -__-

“Ya males aja sih gua”

Nah ini.

NAH INI.

WAH INI.

(sengaja diulang biar greget)

Berdasarkan hasil survei kecil-kecilan penulis, inilah alasan yang paling banyak mendasari terjadinya Peketo Effect. Nomor dua adalah yang “Sori medsos gua eror”

Kenapa males?

Beragam lagi alasannya. Ada yang “Gua males aja. Gua capek mikirin itu. Lelah.” Karena mungkin udah saking seringnya dia berurusan sama hal itu sampai tibalah saat yang suntuk, hingga dia butuh refreshing dan semacamnya. Tapi kalo ternyata ada hal penting yang harus segera diurus, mau gak mau, suka gak suka, emang harus diurus kan? Pastinya hal penting yang diurus itu emang untuk kebaikan, jadi paksain juga gapapa. Emang berat sih. tapi kalo nggak dipaksa, hasilnya bakal 0, dan itu lebih fatal. Mungkin akan banyak orang yang terkena dampak buruknya, atau akan timbul kekacauan dan ketimpangan di sana-sini. Jadi, jangan sampai Peketo Effect muncul di saat seperti ini, atau jangan sampai kemalasanmu mendesak Peketo Effect untuk muncul.

Kalo halnya nggak penting-penting banget?

Biasanya ini yang menghinggapi penulis hehehe

Bukan sesuatu yang urgent, tapi males balesnya. Kalo penulis sendiri alesannya adalah males mikirin balesannya. Waktu itu belum kepikiran. Butuh bertapa dulu buat ngebalesnya. Alay memang tapi yaitu yang terjadi. Penulis survei lagi, ada temen penulis, dia dicurhati panjaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang banget oleh temennya, dan dia males balas panjang juga, tapi kalo Cuma bilang ‘oh’ nanti temennya marah. Alhasil, muncullah Peketo Effect. Dia update di medsos lain tapi chat temennya yang panjang itu dikacangin. Yang jadi temennya marah-marah. Nambahlah masalah baru. Penulis sekaligus ngasih saran ke diri sendiri, nih. Kalo kasus ini terjadi, balas aja. Apapun itu. Katakan aja yang sebenernya. Itu lebih baik daripada mengabaikannya. Karena penulis tau rasanya diabaikan itu ....... zwakiet.

“Ketimbuuuuuuuun hehehehehehe”
Untuk yang alasan seperti ini, solusinya Cuma dua; LANGSUNG TELPON atau SPAM CHAT.

Yang jelas, pesan yang ingin penulis sampaikan adalah, hindarilah Peketo Effect. jangan biarkan korban Peketo Effect menunggu balasan dari kalian. Karena ... kalian nggak tahu apa ... sakitnya digantungin .... sakitnya menunggu ....

Oke sekian tulisan kali ini. Penulis masih muda, masih banyak kekurangannya. Penulis sangat menerima masukan-masukan dari kalian. Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat. Ayaflu~




4 comments:

About Me

PeketoWritan

Peketo hanyalah nama julukan yang diberikan teman-teman penulis sejak kecil dan akhirnya ia gunakan sebagai nama pena. Kelahiran Malang dan tidak betah panas. Sangat menyukai lemon dan warna kuning. Suka menggambar, membaca novel dan buku pengetahuan umum, serta menulis cerita. Rutinitasnya membaca Webtoon tiap jam sepuluh malam.




Recent Posts

recentposts

Random Posts

randomposts