Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Dimulai dari
salam tersebut, nampaknya kita akan memasuki bahasan yang cukup serius malam
ini. Penulis pause dulu untuk postingan-postingan yang ala-ala.
Kali ini insyaAllah tulisannya agak berat dan faedah. Walaupun dari judulnya
aja kebanyakan orang udah mikir yang enggak-enggak.
Jadi penulis akan
memperkenalkan suatu fenomena yang banyak dialami oleh masyarakat sekarang
terutama kawula muda. Penulis nggak tau apakah fenomena ini sudah ada penemunya
dan sudah dilakukan penelitian layaknya Bystander Effect, tapi kalo emang udah
ada penemunya, judul postingan ini akan segera diganti. Ciyusan.
Setelah Bystander
Effect, muncul lagi satu fenomena yaitu Peketo Effect. Peketo Effect adalah
fenomena di mana seseorang dianggap menghilang di suatu peradaban, namun pada
saat yang bersamaan, rupanya dia muncul di peradaban lain, di mana jalan
penghubung antara dua peradaban yang berbeda ini adalah sama. Hanya ada satu
jembatan.
Nggak paham?
Makluminlah. Namanya juga baru pertama kali bikin pengertian buat fenomena.
Penulis emang belum jago bikin pengertian yang resmi-resmi gitu. Seringnya
mengarang bebas, apalagi pas ujian.
Et ketauan.
Jangan bilang siapa-siapa yak.
Penulis akan
memperjelas dengan bahasa yang lebih konkret. Peketo Effect adalah suatu
fenomena yang terjadi jika seseorang tidak muncul di suatu medsos, ternyata
pada saat yang bersamaan muncul di medsos lain, padahal satu-satunya jalan
untuk memasuki dunia medsos yaitu: online. Nah, kalo gini pasti lebih paham,
kan.
Contohnya pasti
sudah sering terjadi belakangan ini. Sudah banyak curhatan melayang ke penulis,
atau penulis sendiri yang mengalaminya, atau penulis sendiri yang melakukannya.
Kalimat seperti ini setidaknya pernah kalian dengar meski Cuma sekali.
“Gua ngechat dia
penting di L*NE ga dibales-bales, tapi dia update
snapgram terus. Maksudnya apa, sih? terus ini kerjaan gua gimana kalo gak
kelar? Padahal gua butuh balesan dia secepatnya. Ngeselin nggak, sih?” Salah
satu curhat temen penulis.
Atau kalau nggak,
penulis yang ngelakuin itu. Penulis update
snapgram, eh di-DM sama temen penulis “Woi buka L*NE dan bales chat gua.
Penting banget!”
Pertanyaannya,
kenapa fenomena tersebut sampai terjadi?
“Sori,
medsos gua eror”
Penulis nggak pernah ngalamin ini, sih. Tapi banyak teman penulis yang
punya alasan demikian.
Sering mereka mencantumkan “WA saja” atau “L*NE saja, WA eror” atau “urgent
08593673XXX” dengan maksud ngasih tau supaya mereka dihubungi di akun tersebut
saja. Teman yang menghubungi di akun yang eror mungkin belum membacanya, perlu
upaya untuk menghubungi semua akun yang dia punya. Atau kadang ada juga orang
yang udah tau eror, tapi nggak ngasih tau. Alangkah baiknya jika kalian yang
mengalami ini, mencantumkan di mana seharusnya kalian bisa dihubungi. Supaya oknum-oknum
lain tidak ke sana kemari membawa alamat palsu, eh maksudnya akun eror.
“Gua
sibuk”
Kalo alasannya kaya gini, mau gak mau gak usah maklum, sih, ya. Orang sibuk
mana yang hilang di satu tempat, tapi nongol di tempat lain? Yang ada mah nggak
nongol sama sekali harusnya -__-
“Ya
males aja sih gua”
Nah ini.
NAH INI.
WAH INI.
(sengaja diulang biar greget)
Berdasarkan hasil survei kecil-kecilan penulis, inilah alasan yang paling
banyak mendasari terjadinya Peketo Effect. Nomor dua adalah yang “Sori medsos
gua eror”
Kenapa males?
Beragam lagi alasannya. Ada yang “Gua males aja. Gua capek mikirin itu. Lelah.”
Karena mungkin udah saking seringnya dia berurusan sama hal itu sampai tibalah
saat yang suntuk, hingga dia butuh refreshing dan semacamnya. Tapi kalo
ternyata ada hal penting yang harus segera diurus, mau gak mau, suka gak suka,
emang harus diurus kan? Pastinya hal penting yang diurus itu emang untuk
kebaikan, jadi paksain juga gapapa. Emang berat sih. tapi kalo nggak dipaksa,
hasilnya bakal 0, dan itu lebih fatal. Mungkin akan banyak orang yang terkena dampak
buruknya, atau akan timbul kekacauan dan ketimpangan di sana-sini. Jadi, jangan
sampai Peketo Effect muncul di saat seperti ini, atau jangan sampai kemalasanmu
mendesak Peketo Effect untuk muncul.
Kalo halnya nggak penting-penting banget?
Biasanya ini yang menghinggapi penulis hehehe
Bukan sesuatu yang urgent, tapi males balesnya. Kalo penulis sendiri
alesannya adalah males mikirin balesannya. Waktu itu belum kepikiran. Butuh bertapa
dulu buat ngebalesnya. Alay memang tapi yaitu yang terjadi. Penulis survei
lagi, ada temen penulis, dia dicurhati panjaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang banget
oleh temennya, dan dia males balas panjang juga, tapi kalo Cuma bilang ‘oh’
nanti temennya marah. Alhasil, muncullah Peketo Effect. Dia update di medsos
lain tapi chat temennya yang panjang itu dikacangin. Yang jadi temennya
marah-marah. Nambahlah masalah baru. Penulis sekaligus ngasih saran ke diri
sendiri, nih. Kalo kasus ini terjadi, balas aja. Apapun itu. Katakan aja yang
sebenernya. Itu lebih baik daripada mengabaikannya. Karena penulis tau rasanya
diabaikan itu ....... zwakiet.
“Ketimbuuuuuuuun
hehehehehehe”
Untuk yang alasan seperti ini, solusinya Cuma dua; LANGSUNG TELPON atau
SPAM CHAT.
Yang jelas, pesan yang ingin penulis sampaikan adalah, hindarilah Peketo Effect. jangan biarkan korban Peketo Effect menunggu balasan dari kalian. Karena ... kalian nggak tahu apa ... sakitnya digantungin .... sakitnya menunggu ....
Oke sekian tulisan kali ini. Penulis masih muda, masih banyak
kekurangannya. Penulis sangat menerima masukan-masukan dari kalian. Akhir kata,
semoga artikel ini bermanfaat. Ayaflu~
DITAAA WKWKWWKWK
ReplyDeleteHEHEHEHEHE
DeleteGue suka gaya lo, Dit .. Hehe
ReplyDeleteMantap, kan ... wkwkw
Delete