Sunday, December 9, 2018

Karma is Real

Awalnya saya berniat menulis surat untuk seseorang yang selalu saya pikirkan setiap mendengarkan Enchanted-nya Owl City dan To Reach You-nya Memory Fabricators. Tapi saya berubah pikiran. Saya akan menulis surat untukmu, ketika sudah tiba waktu yang tepat. Lagipula, saya sudah pernah menulis tentang kamu di blog ini. Saatnya memberi ruang untuk orang lain juga.

Lalu, kepada siapa surat ini saya tuju?

Hai kamu. Semoga kamu menyadari bahwa surat ini untukmu.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 😁

Males gue mau ngasih pertanyaan basa basi kayak, "apa kabar?". Gimanapun kabar lo, gue selalu berharap lo dalam keadaan baik-baik saja dan selalu dalam lindungan-Nya.

Gue mau cerita. Cerita yang nggak pernah gue kasih tau ke siapa-siapa. Eksklusif nih. Simak baik-baik, ya. 

Tapi gue agak malu wkwkwkwk.

Kapan pertama kali kita ketemu? Waktu SMA. Gue liat lu sebagai anak yang ... aneh? Atau mungkin guenya aja yang mainnya kurang jauh dan kurang kenal banyak orang? Jadi gue anggap kepribadian lo itu cukup baru buat gue.

Lo yang paling banyak ajak gue ngobrol, tapi tetep gue ngerasa aneh aja dan belum bisa deket. Terus suatu hari kamar kita jadi bau banget nggak tau kenapa. Dan ternyata lo lagi nyuci. Gue nggak bisa menahan diri dan bilang, "ini bau apaan sih? Datengnya dari mana sih?" Padahal gue jelas-jelas tau itu dari lo. Gue nggak nyaman aja, karena pada dasarnya gue suka menjaga segala sesuatunya tetap bersih. Tapi asli tindakan gue itu jahat banget. 

Lalu kita nggak deket lagi. Pisah kamar. Kelas juga beda. Udah jarang deketlah sampai mau lulus SMA.

Gue waktu itu lagi iseng aja pengen buat novel dan nawarin siapa yang mau baca dan kasih review. Lalu lo menawarkan diri. Gue ragu karena dalam hati terdalam gue, gue masih ada rasa bersalah tapi juga masih ngerasa lo aneh. Ampun dah sumpah udah berapa tahun dan gue masih judging you so hard. Dosa banget. Lo keliatan antusias banget, jadi akhirnya gue kirim file naskah gue ke beberapa orang, termasuk lo.

Dan pas lo udah selesai baca, reaksi lo lain daripada yang lain. Beberapa ngasih komentar dan saran kelebihan sama kekurangannya di mana, ada juga yang nggak ngasih review dan bikin gue sakit hati. Tapi berkat lo, gue merasa jauh lebih baik. Lo nggak cuma baca, lo nge-hype, lo ngasih kritik saran bahkan lo edit naskah gue biar jadi lebih ciamik. Sumpah gue nggak bisa berkata-kata saat itu. Gue berterima kasih banget. Bahkan ketika novel gue nggak menang pun lo masih nyemangatin gue dan memfavoritkan Zidan.

Gue orangnya jarang pake banget nerima hadiah ulang tahun. Makanya kalo gue dapet kado, gue bakal simpan dan gunakan sebaik mungkin, karena emang gue seseneng dan berterima kasih itu kalo dikasih kado. Dan lo memberi hadiah yang nggak gue duga: sebuah cerpen fanfic dengan menggunakan tokoh novel gue. Asli itu di rumah gue teriak-teriak saking senengnya, saking bahagianya. Gue berasa penulis yang menang nobel. And till now your present is the most precious and beautiful present for me. There's nothing can beat it.

Gue mulai giat nulis Diari Anak IC, Didacric College, dan PPD. Dan dari semua itu lo selalu hype dan ngikutin. Ya ampun padahal level nulis gue nggak ada apa-apanya dibanding lo. Gue sangat-sangat-sangat-sangat berterima kasih.

Buat orang-orang tertentu, nama LINE-nya gue ganti biar beda sama nama asli. Ada yang pake nama panggilan yang kocak, ada juga yang gue kasih julukan. Dan termasuk punya lo juga gue kasih julukan karena lo berjasa besar dalam sejarah kepenulisan gue. Kelak kalo gue udah jadi penulis, gue pastiin nama lo tercantum setelah nama kedua orang tua gue di kolom terima kasih.

Karena sedikit sekali orang mendukung gue buat jadi penulis. Gue nggak bisa bilang ke orang tua gue karena mereka nggak mengarahkan gue ke sana. Menjadi penulis adalah impian yang selalu ingin gue raih sebelum gue mati. Gue nggak bisa maksa orang buat baca tulisan gue, sehingga gue sangat menghargai para pembaca gue. Dan lo adalah salah satu yang berharga banget.

Jadi emo dah wkwkwk.

Tapi beneran! Lo mungkin sering ngganghep diri lo gabut dan selaku suka baca tulisan temen-temen lo, selalu ngerasa temen lo hebat-hebat sedangkan lo masih nggak tau harus ngapain. But, read this.


If you think you mean nothing to someone, think again. There's always someone who treasure you, a lot. That's how I feel.

Karma banget nggak sih gue padahal dulu sering nganggep lo aneh, pernah jahat atau bahkan selalu jahat sama lo, tapi lo selalu baik sama gue, dan lo yang sering gue jahatin malah jadi suporter nomor 1 buat impian nomor 1 gue. Orang yang selalu gue hindarin di masa lalu malah jadi orang yang paling sering gue andalkan sekarang. Karma does exist, huh?

Tadi gue mampir ke toko buku dan gue baca-baca sekilas tulisannya Naela Ali dan Lala Bohang. Gue yakin kalo lo bikin buku, lo bisa lebih baik dari mereka. Gue akan mendukung penuh apapun cita-cita lo. Gue akan jadi orang pertama yang beli buku lo. Kalo perlu gue jadi tim marketing, tell those people to sleep on their bed, not your talent.

Akhir kata, gue mau berterima kasih kepada lo. Terima kasih nggak cukup, gue butuh kata yang 100x kali tingkatnya di atas terima kasih. Dan gue harap lu mau memaafkan kejahatan gue, baik yang dulu maupun sekarang.

Haruskah gue tulis nama lo di sini? Wkwkwk.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Regards,



Your clumsy writer

No comments:

Post a Comment

About Me

PeketoWritan

Peketo hanyalah nama julukan yang diberikan teman-teman penulis sejak kecil dan akhirnya ia gunakan sebagai nama pena. Kelahiran Malang dan tidak betah panas. Sangat menyukai lemon dan warna kuning. Suka menggambar, membaca novel dan buku pengetahuan umum, serta menulis cerita. Rutinitasnya membaca Webtoon tiap jam sepuluh malam.




Recent Posts

recentposts

Random Posts

randomposts