Friday, December 5, 2014

Sejarah: Semisi dan Visi dengan Indische Partij

Tiga Serangkai, pendiri Indische Partij

Sebetulnya inspirasi datang karena saya mengikuti remedial sejarah, materi pergerakan nasional. Saat itu di soal remedial tercantum pertanyaan yang membuat saya tertarik: "Jika kalian diminta memilih salah satu organisasi pada masa pergerakan politik yang semisi dan visi atau satu karakter dengan kalian, organisasi apa yang kalian pilih? Berikan alasannya!"

PKI, saat itu saya paling pusing membaca sejarah tentang PKI. Budi Utomo? Terlalu kalem untuk orang seperti saya. Partindo juga terlalu radikal. Perhimpunan Indonesia terkesan seperti organisasi tingkat tinggi yang berisi orang-orang berpendidikan, saya merasa belum sepaham dengan mereka.

Indische Partij, partai politik pertama di Indonesia yang didirikan pada tanggal 25 Desember 1912. Sejak SD saya sudah sangat tertarik mempelajari organisasi ini, entah mengapa. Diantara organisasi pergerakan nasional yang saya pelajari sejak SD, saya paling suka dengan organisasi ini. Dilihat dari pendirinya, yang menurut saya adalah orang-orang keren. Douwes Dekker (Danudirdja Setyabuddhi) seorang indo yang berani menentang Tanam Paksa. Tindakannya yang heroik itu membuat saya mengaguminya. Dr. Tjipto Mangunkusumo, seorang murid STOVIA yang diakui sangat berbakat, tetapi dia tetap berani mengkritik Belanda dengan artikel-artikel yang cukup pedas. Ki Hajar Dewantara (Suwardi Suryaningrat), Bapak Pendidikan Nasional yang hari lahirnya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (diperingati setiap tanggal 2 Mei), orang berpendidikan yang paling saya kagumi bahkan di atas KH Agus Salim. 3 tokoh perndiri yang terkenal dengan julukan Tiga Serangkai.

Saya memilih organisasi ini kaena meskipun mereka nonkooperatif, mereka tidak melakukan aksi radikal yang memancing timbulnya korban jiwa. Mereka bergerak di media massa, salah satu tulisan terkenal mereka adalah Ais ik Nederlands Was (Jika Saya Seorang Belanda). Indische Partij adalah organisasi yang luwes, bergerak dengan kepala dingin, tapi cukup menusuk lebih dalam. Membuat Belanda menganggapnya berbahaya. Aksi radikal mereka tidak melibatkan banyak pihak sehingga tidak banyak terjadi pengorbanan. Organisasi ini satu karakter dengan saya karena saya adalah tipe orang yang lebih sering menyindir daripada menegur langsung. Baru jika yang disindir tidak peka, saya akan berbuat onar.

No comments:

Post a Comment

About Me

PeketoWritan

Peketo hanyalah nama julukan yang diberikan teman-teman penulis sejak kecil dan akhirnya ia gunakan sebagai nama pena. Kelahiran Malang dan tidak betah panas. Sangat menyukai lemon dan warna kuning. Suka menggambar, membaca novel dan buku pengetahuan umum, serta menulis cerita. Rutinitasnya membaca Webtoon tiap jam sepuluh malam.




Recent Posts

recentposts

Random Posts

randomposts